Kumpulan Renungan Kristen untuk Guru atau Tenaga Pendidik

Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan itu sangat penting, hal tersebut tercermin pada renungan kristen tentang pendidikan yang telah kami bagikan beberapa waktu lalu. Tanpa pendidikan, kita takkan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tanpa pendidikan pula, kita takkan mengenal Tuhan Yesus.

Selain jangan lupa untuk membaca doa kristen sebelum dan sesudah belajar, kadang ada kalanya kita juga perlu merenung tentang peran guru yang bertugas tanpa kenal lelah untuk menjadikan kita sebagai manusia yang cerdas, pintar, dan jenius.

Maka dari itu pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang guru-guru yang mudah-mudahan dapat menginspirasi kita semua untuk lebih menyayangi guru. Amin.

Tuhan Yesus Guru Agung Kita

“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” Yohanes 13:13.

Di kalangan orang Kristen awam, sebutan Yesus sebagai Guru mungkin kurang familiar di telinga, umumnya mereka lebih sering mendengar nama Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat, atau Penebus dosa. Kata guru tentunya berkaitan dengan murid dan ajara.

“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (ayat nas).

Guru sendiri adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal. Lalu, mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai guru agung? Karena dia mengajar orang di mana saja, tak terbatas ruang da waktu. Ajaran Tuhan Yesus bersifat Alkitabiah, artinay semua yang Dia ajarkan berasal dari Kitab Suci.

“…firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; …” (Ibrani 4:12a).

Karena itu, Tuhan Yesus menjadi orang paling berhikmat yang pernah hidup di muka bumi. Selain mengajar, membimbing dan mendidik murid-Nya, Tuhan Yesus juga memberi teladan hidup. Dengan kata lain, Tuhan mempraktekkan apa yang Dia kerjakan.

“sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yohanes 13:15).

Sebagai pengikutnya kita juga harus meneladani kehidupan Tuhan Yesus. Sebagai Guru Agung, Tuhan Yesus tak hanya skeedar mengajarkan tentang kerajaan Allah dan kebenaran, melainkan Dia juga memberi teladan hidup dalam kebenaran.

“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6).

Hati-hati dengan Pendidik Palsu

“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” 2 Petrus 2:1.

Tak perlu terkejut ketika bertemu guru atau nabi palsu pada zaman sekarang, sebab firman Tuhan sudah lebih dulu memperingatkan. Namun mengapa banyak orang Kristen yagsudah tahu firman Tuhan, tapi mereka masih saja gampang diperdaya oleh ajaran palsu?

Hal ini bisa jadi karena tak sampaiberakar dalam di hati rohnya. Itulah mengapa mereka menjadi bimbang atau ragu. Bahkan tak sepenuhnya percaya akan kebenaran firman Tuhan.

Jika kita memiliki keyakinan yang seimbang antara pikiran dan hati, tentu kita tidak akan sembarangan menerima ajaran di luar Injil.

“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.” (Galatia 1:6-9).

Rupanya teguran Paulus kepada jemaat di Galatia juga berlaku untuk semua orang percaya yang idup pada zaman yang semakin jahat. Jadi, setiap kali mendengar pengajaran jangan langsung ditelan begitu saja, periksa dan teliti lebih dahulu apakah ajaran itu sudah sesuai dan selaras dengan Injil Kristus atau belum.

Jangan juga hanya melihat bahwa si pengkhotbah adalah orang yang hebat atau terkenal, namun perhatikanlah apakah ajarannya sesuai dengan Injil yang kita percayai atau tidak.

“…ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;” Yohanes 4:1a.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai renungan rohani kristen tentang guru-guru, untuk murid, sekolah minggu, renungan guru kristen, untuk siswa sekolah, teks, bahan dan ilustrasi khotbah yang menginspirasi, menenangkan, memotivasi, dan menyejukkan jiwa.

Baca:


Tinggalkan komentar