Renungan Rohani Kristen untuk Ibu Rumah Tangga

Yukristen.com – Renungan rohani kristen untuk ibu rumah tangga. Tugas IRT atau ibu rumah tangga memang berat, mereka harus mengurus anak, menyiapkan makanan saat pagi, membersihkan rumah ketika keluarga sudah berangkat kerja dan sekolah, dan sebagainya.

Hal itu juga tercermin dalam beberapa renungan kristen tentang kasih ibu yang menjelaskan betapa besar rasa sayang ibu kepada anak dan suami. Betapa kita sebagai anak tak bisa membalas jasa ibu yang begitu besar kepada kita.

Maka dari itu, selalulah berdoa kepada ibu di mana pun mereka berada, meski kita berada di perantauan dan jauh darinya. Mulai dari doa untuk keselamatan, kelancaran rezeki, kesehatan, doa ketika ibu berulang tahun, ataupun doa syafaat ibadah kaum ibu.

Nah pada kesempatan ini, kami ingin berbagi kembali sejumlah renungan saat teduh maupun renungan rohani Kristen untuk ibu rumah tangga yang telah sangat berjasa kepada kita semua. Renungan yang akan kami bagikan di bawah ini dikutip dari berbagai sumber serta ayat Alkitab.

Mudah-mudahan kumpulan renungan di bawah ini dapat menjadi motivasi dan perhatian bagi kita untuk makin menyayangi ibu kita masing-masing, memperhatikannya supaya ibu kita selalu bahagia, sehat, dan disayangi oleh orang-orang sekitar. Amin. Silahkan simak kumpulan renungannya di bawah berikut.

Istri Bijak dan Keluarga

“Ia (seorang istri)  bangun kalau masih malam, lalu menyediakan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” Amsal 31:15

Pada masa emansipasi seperti saat ini, wanita (istri) memiliki peran ganda tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, melainkan juga bisa bekerja di kantor. Ini merupakan pemandangan yang lumrah, apalagi mereka yang sudah tinggal di kota-kota besar.

Mana yang akan lebih baik? Menjadi ibu rumah tangga seutuhnya atau bekerja di luar rumah? Perhatikanlah ayat Nas hari ini di mana ada seorang wanita (istri) yang berkata sebagai berikut.

“…bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:” (ayat 15, 27, 28).

Ini menunjukkan betapa seorang istri seharusnya tak mengabaikan tugasnya dalam kehidupan berumah tangga, seorang istri harus memberikan perhatian kepada anak-anak dan juga para pelayan. Seorang istri pun perlu mengawasi segala perbuatan rumah tangga dan telah menjadi tanggung jawabnya.

“Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.” (ayat 16).

Seorang istri membeli ladang anggur dengan uang yang dimilikinya sendiri agar bisa menyediakan makanan terbaik bagi keluarganya. Mungkin saat ini tugas memasak, membersihkan rumah, ataupun mencuci pakaian bisa diserahkan kepada pegawai bila tak memiliki waktu. Namun tugas menjadi ibu bagi anak-anak tak boleh diwakilkan oleh siapapun.

“…perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, …cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.” (Titus 2:3-5).

Bagaimana pun, tugas dan tanggung jawab seorang istri adalah mengurus rumah tangga, terutama mengurus anak. Maka dari itu, wanita harus benar-benar bersikap bijak dalam menentukan pilihan: menyediakan waktu untuk keluarga ataupun lebih banyak menghabiskan momen di luar.

Renungan Peran Ibu

Ibu memiliki peran yang begitu besar terhadap anaknya. Ada pengaruh positif dan ada pula pengaruh yang negatif. Yosia menjadi raja ketika usianya 8 tahun. Ayahnya merupakan raja yang jahat, namun dia adalah seseorang yang baik. Alkitab menyebutkan bahwa nama ibunya adalah Aldida.

Siapakah Aldida dan bagaimana dia hidup tak diceritakan lebih lanjut. Namun dengan mempertimbangkan dua hal, pertama: kehidupan ayahnya yang jahat, dan Yosua justru sebaliknya, serta nama ibu ‘Yedida’ yang dicatat, padahal tidak semua nama ibu dicatat dalam Alkitab mengindikasikan bahwa Yedida memiliki andil besar untuk mendididik anaknya, Yosia.

Yedida bukan hanya satu-satunya ibu yang memiliki peran positif, melainkan ada ibu yang lain seperti Abi, ibu dari Hizkia di mana ayah Hizkia merupakan orang yang jahat. Sedangkan Hizkia sendiri merupakan raja yang baik. Jelas dikatakan bahwa ibunya memiliki peran penting dalam mendidik anaknya.

Akan tetapi, ada pula ibu-ibu yang memberikan pengaruh buruk kepada anaknya, misalnya Atalya yang memberikan pengaruh negatif kepada suami dan anaknya. Mengingat bahwa ibu memiliki peran penting terhadap pembentukan kepribadian anak, maka setiap ibu yang beriman haruslah serius mendidik dan membimbing anak-anaknya di dalam takut akan Tuhan. Bila tidak, maka hasil didikannya akan disesali sepanjang hidup.

Kesimpulan

Itu dia beberapa kumpulan renungan rohani kristen untuk ibu rumah tangga, renungan tentang ibu yang mengharukan, singkat, bikin nangis, renungan tentang ayah yang paling sedih dalam agama Kristen, renungan seorang anak untuk ibu, renungan untuk ibu, baca, dan menangislah.

Baca:


Tinggalkan komentar