Kumpulan Renungan Rohani Kristen Tentang Kemerdekaan

Yukristen.com – Renungan Kristen tentang kemerdekaan. Indonesia merdeka pada tanggal 14 Agustus tahun 1945. Sepeti dalam proklamasi, bahwasannya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan itu juga menjadi hak seluruh bangsa di dunia.

Namun apakah kita sama-sama telah mengetahui makna sesungguhnya dari kemerdekaan? Atau bahasa yang lebih akrabnya adalah kebebasan? Kemerdekaan sendiri memiliki makna bahwa bangsa tersebut bebas melakukan apa saja, sesuai kehendak mereka untuk menjadikan bangsa tersebut lebih maju dibanding bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Lalu, apa makna kemerdekaan dalam agama Kristen? Kemerdekaan dalam agama Kristen sendiri bermakna bahwa kita dengan bebas mau menjadi pelayan Tuhan, percaya kepada-Nya dan bebas menyembah serta beribadah setiap waktu.

Untuk lebih memahami makna kemerdekaan, pada kesempatan ini kami ingin berbagi beberapa renungan harian rohani tentang kemerdekaan. Renungan air hidup ini dapat dibaca pada saat teduh, malam hari, pagi hari, dan sebagainya. Langsung saja simak kumpulan renungan tentang kemerdekaan berikut ini.

Merdeka Karena Bersatu

“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.  Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” Galatia 5:13.

Bangsa Indonesia terkungkung dalam penindasan dan penjajahan Belanda selama 350 tahun. Belum lagi 3,5 tahundi bawah tentara Jepang. Ini merupakan sebuah penderitaan yang luar biasa bangsa kita di masa lalu.

Begitu banyak pelajaran yang dapat kita petik dari sejarah bangsa. Semangat juang para pendahulu untuk meraih kemerdekaan sepatutnya dijadikan contoh bagi kita hidup di zaman sekarang.

Dengan latar belakang yang berbeda-beda, mereka bersatu mengusir penjajah dan mewujudkan NKRI. Bahkan di zaman kerajaan Majapahit dulu ada Sumpah Palapa yang menjadi bukti dan simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat juang itulah yang mengilhami para pahlawan bangsa, mereka bersatu dan bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan. Kemerdekaan pun dapat diraih. Kini, kita terbebas dari ikatan belenggu para penjajah.

Sudah lama bangsa ini menikmati kemerdekaan, namun tidaklah berarti perjuangan seesai. Perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Kini, perjuangan kita bukan lagi dengan mengangkat senjata, melainkan dengan usaha mempertahankan persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang hidup adil dan makmur.

Kita berada pada era reformasi, yang merupakan perubahan radikal yang bertujuan memperbaiki kehidupan pada segala aspek. Di era reformasi ini, orang berani mengungkapkan pendapatnya tanpa takut terintimidasi. Namun sayang, reformasi yagn berjalan kali ini tidak seperti tujuan semula.

Bukan lagi soal kepentingan bersama yang diperjuangkan, meainkan orang yang memperjuangkan kepentingan golongannya sendiri-sendiri. Bla ini berlanjut, secara perlahan persatuan dan kesatuan bangsa akan luntur sehingga semangat kemerdekaan tak lagi bergema seperti dahulu.

Pada hari istimewa ini, mari kita kembali meneladani semangat persatuan dan kesatuan para pendahulu kita. Tanpa persatuan dan kesatuan, mustahil kemerdekaan dapat diraih. Begitu pula tanpa persatuan dan kesatuan, niscaya cita-cita bangsa akan sulit tercapai.

Kemerdekaan Sejati

“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” Yohanes 8:36.

Merdeka! Pekik ini bergema di seluruh negeri. Hari ini kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Merdeka berarti bebas, bebas menentukan nasib bangsa sendiri tanpa ada tekanan dari pihak lain, serta terlepas dari penjajahan bangsa asing.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan. Sebab dengan pertolonga-Nya lah kita dapat menikmati kemerdekaan. Secara lahiriah, kita memang telah bebas dari perbudakan, namun secara rohani apakah kita sudah benar-benar merdeka atau masih dijajah oleh pihak lain?

Sebagai orang percaya, kita harus bersyukur oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib yang memberikan pengampunan dosa kepada kita.

“…dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.” (Roma 6:18); kita tidak lagi menjadi hamba (budak) dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran. Jadi “…Kristus telah memerdekakan kita.” (Galatia 5:1).

Pengampunan dari Kristus tersebut adalah kuasa yang memerdekakan kita secara menyeluruh, yang memungkinkank kita memiliki hidup berkemenangan dalam semua aspek kehidupan. Sayang, masih banyak orang Kristen terbelenggu dan diperbudak kuasa-kuasa lain.

Masih berada dibawah tipu daya iblis, dikuasai roh dendam, kebencian, sakit hati, tama, dan lainnya sehingga kita tidak hidup sebagaimana yang Tuhan kehendaki.

Kita telah dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa, dimaksudkan agar mengisi kemerdekaan itu dengan kehidupan yang benar dan berkenan kepada Tuhan, yang mneghasilkan buah bagi kemuliaan nama-Nya. Namun, kemerdekaan itu justru kita salah gunakan sebagai kesempatan melakukan perbuatan dosa.

Ingatlah satu hal ini: kemerdekaan dari Kristus bukan hanya sekedar melepaskan kita dari dosa, namun untuk memulihkan tujuan semua Allah menciptakan kita agar kita dapat hidup dalam kebenaran sehingga menjadi serupa dengan Dia.

Tinggal dalam kebenaran-Nya itulah yang memerdekakan kita dari segala belenggu.

Kesimpulan

Demikian penjelasan mengenai renungan rohani kristen tentang kemerdekaan, kemerdekaan adalah, makna kemerdekaan, arti kemerdekaan, kemerdekaan indonesia, sejarah kemerdekaan indonesia, peristiwa kemerdekaan, materi proklamasi kemerdekaan, peristiwa proklamasi kemerdekaan indonesia.

Baca:


Tinggalkan komentar