Yukristen.com – Renungan rohani tentang selingkuh. Tuhan tidak suka kepada orang yang selingkuh, sebab dengan tidak ada hal baik yang datang dari perselingkuhan. Yang ada hanyalah perselisihan, penelantaran anak, dan berujung pada perceraian.
Tuhan sangat mengecam perceraian, hal tersebut terbukti dari sejumlah kutipan ayat alkitab tentang perceraian. Maka dari itu, janganlah sampai sebuah rumah tangga berujung pada perceriaan, hindari perselingkuhan dengan memohon kepada Tuhan melalui doa kristen untuk suami selingkuh ataupun sebaliknya bila istri yang selingkuh.
Sebaliknya, Tuhan sangat menyukai orang-orang yang saling mengasihi, memberi kasih sayang dan menciptakan kegembiraan kepada orang lain. Tuhan akan memberikan berkat yang lebih banyak bagi siapa saja yang selalu berusaha setia dalam sebuah ikatan.
Untuk semakin menyakini bahwa perselingkuhan itu tidak baik, kami di sini akan membagikan beberapa kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang perselingkuhan, apa dampak buruk yang terjadi jika melakukannya, dan bagaimana cara mengatasinya.
Mudah-mudahan renungan rohani di bawah ini yang kami bagikan dapat menambah motivasi kita semua untuk sama-sama menghindari perselingkuhan. Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi semakin setia dengan pasangan karena Tuhan memenuhi hati kita dengan perasaan penuh kasih sayang.
Jangan Pernah Mendua Hati
“Mengapa kamu mau menimbulkan sakit hati-Ku dengan perbuatan tanganmu, yakni membakar korban kepada allah lain di tanah Mesir yang kamu masuki untuk tinggal sebagai orang asing di sana?” Yeremia 44:8.
Salah satu faktor yang sering menjadi penyebab retaknya hubungan dalam rumah tangga adalah ketika salah satu di antara mereka melakukan perselingkuhan karena hadirnya orang ketiga. Hal tersebut menunjukkan bahwa salah satu daripasangan telah mendua hati dan tidak lagi setia terhadap pasangannya.
Ini juga yang diperbuat oleh Bangsa Yehuda, di mana mereka sudah tidak lagi mengasihi tuhan sepenuh hati, tidak lagi setia terhadap-Nya. Bangsa Yehuda sudah tidak menempatkan Tuhan sebagai single authority, sebab ada Allah lain yang bertahta di hati mereka, tanda bahwa hati mereka telah bercabang.
Perbuatan meyakini Allah lain merupaan hal yang melukai hati Tuhan. Padahal Tuhan sudah berkali-kali memperingatkan mereka dengan mengutus Nabi-Nabi-Nya, salah satunya Yeremia.
“Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikan supaya berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah lain.” Yeremia 4-5.
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Galatia 6:7.
Inilah tanda bagimu, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menghukum kamu di tempat ini, supaya kamu mengetahui bahwa perkataan-perkataan-Ku terhadap kamu akan sungguh-sungguh terwujud untuk kecelakaanmu.” (Yeremia 44:29).
Mereka tidak menyadari bahwa ketidaktaatan yang mereka lakukan akan mendatangkan hukuman bagi mereka sendiri. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia, sehingga Dia pun menuntut kesetiaan kita terhadap-Nya.
“Jangan sekali-kali menduakan Tuhan dalam hidup ini, karena Dia adalah Tuhan yang cemburu.” Keluaran 34:14.
Ada Rencana Tuhan di Setiap Perkara
“Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.” Lukas 1:25.
Di zaman dahulu kemandulan sering dianggap sebagai sebuah aib. Masyarakat menganggap wanita yang tidak memiliki keturunan pasti memiliki hal yang tidak beres di dalam dirinya sehingga kemandulan menajdi masalah terbesar bagi semua wanita karena ini menyangkut harga diri dan ketidaksempurnaannya.
Akibatnya, wanita mandul pasti akan merasa rendah diri, tidak berharga, mengalami penolakan di mana-mana dan bahkan dikucilkan. Lebih menyakitkan lagi, kemandulan kerap dijadikan alasan oleh para suami untuk berbuat semena-mena terhadap istri salah satunya selingkuh.
Elisabet, istri dari imam Zakharia merupakan salah satu wanita yang tercatat di dalam Alkitab yang mengalami masalah ini,namun kemandulan bukan karena ada sesuatu yang tidak beres, ada aib atau dosa yang diperbuat, tidak begitu!
“Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.” (ayat 6).
Melihat fakta ini, janganlah menjadi orang yang tergesa-gesa menghakimi, mencari kesalahan atau melimpahkan kesalahan. Sudah menjadi rahasia umum ketika orang yang sedang tertimpa musibah atau masalah, banyak yang berpikir bahwa orang itu telah berbuat salah.
Ada kalanya, Tuhan mengizinkan hal tersebut terjadi karena Tuhan memiliki rencana di balik masalah yang dihadapi. Kemandulan yang dialami Elisabet adalah bagian dari rencana Tuhan.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28).
Melalui sudut pandang Elisabet, kita bisa belajar tentang ketegaran hati, tidak mudah kecewa dan berputus asa, serta tidak mudah berubah sikap hati meski dihadapkan pada kondisi yang sulit. Bahkan dia tetap mampu menjaga kualitas hidupnya dengan berlaku benar diharakan Tuhan tanpa cela.
Kesimpulan
Itu dia beberapa renungan rohani kristen tentang selingkuh, baik istri atau suami yang mudah-mudahan dapat memotivasi kita untuk menghindari perbuatan yang tidak baik ini dan fokus untuk membina hubungan yang setia bersama pasangan agar tidak terjadi hal-hal yang buruk menimpa.
Baca: