Renungan Harian Kristen Tentang Kasih Tuhan Yesus

Yukristen.com – Renungan harian kristen tentang kasih. Kasih Tuhan tidak pernah berhenti disalurkan kepada anak-Nya di muka bumi. Bahkan, sejak dahulu Tuhan telah memberikan kasih nyata-Nya melalui pengorbanna pada kayu salib. Setelah diangkat ke langit, Dia selalu mengulurkan tangannya menolong dan membimbing kita.

Beberapa waktu lalu kami telah mebagikan sejumlah kata bijak kristen tentang kasih dan kata mutiara rohani tentang kasih. Semuanya bertujuan untuk memperdalam pemahaman kita mengenai kasih Tuhan yang selalu diberikan sepanjang hari selama hidup.

Dan pada kesempatan kali ini, mari kembali memahami dan memaknai kasih Tuhan lebih dalam lagi melalui renungan-renungan harian. Sehingga dengan demikian, iman serta kepercayaan kita kepada-Nya pun kian meningkat dan otomatis kita bisa mengenal-Nya lebih dalam lagi.

Renungan-renungan yang akan kami bagikan di bawah ini diambil dari berbagai sumber. Jangan lupa juga untuk membaca renungan harian kristen tentang bersyukur yang juga masih memiliki kaitan dengan pemabahasan soal kasih karunia Tuhan.

Kasih Sebagai Dasar Hidup

“…tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.” 1 Korintus 13:1.

Terdapat dua ajaran Yesus Kristus yang bersifat luhur dan agung yakni mengasihi dan memuridkan (Amanat Agung). Kedua ajaran ini bersifat imperatif, yakni suatu perintah yang wajib dilakukan oleh semua orang percaya, tanpa terkecuali. Bukan bersifat alternatif, semaunya sendiri, atau pilihan yang didasarkan pada keingina masing-masing.

Melalui suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menegaskan bahwa sangat penting bagi kita memiliki kasih. Kasih yang seperti apa? Kasih yang dipraktekkan. Orang percaya dituntut untuk selalu hidup dalam hukum kasih. Hukum kasih inilah yang menekankan pada motivasi. Segala sesuatu yang kita lakukan, entah itu dalam hal ibadah, pelayanan, pekerjaan, menolong sesama dan yang lainnya, bila dilakukan tanpa dasar kasih (motivasi yang benar), maka tak akan ada faedahnya di mata Tuhan Yesus.

“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,… Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,… Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,…” 1 Korintus 13:1-3.

Hal ini menujukkan bahwa kasih berperan penting dalam segala aspek hidup epngikut Kristus, bahkan Rasul Palus kembali menekankan bahwa dari semua yang besar dan utama adalah kasih.

Pada masa sekarang, tidak mudah menemukan orang yang memiliki kasih, sebab kasih seperti menjadi sesuatu yang langka dalam insan manusia. Kebanyakan orang cenderung mementingkan diri sendiri, bersikap egois, dan apa yang dipikirkannya hanyalah dilakukan atas dasar untuk mewujudkan ambisi pribadi.

Tidak heran bila kasih kebanyakan orang akan menjadi luntur sehingga sekalipun seungguhnya mereka memiliki kemampuan untuk mengasihi, namun sedikit saja yang mau mewujudkannya dalam tindakan.

Kasih yang Menyelamatkan

Kehidupan manusia masa kini telah dipenuhi dengan percekcokan satu sama lain. Entah karena masalah sepele maupun hal yang berat. Dengan adanya pertengkaran ini, banyak orang yang tidak memikirkan kembali apa yang ada di sekitarnya, sehingga dirinya berbuat sesuai dengan keinginan pribadi tanpa memperdulikan hakekatnya sebagai makhluk sosial.

Dalam bacaan Injil Yesus menyatakan diri sebagai sabda Allah yang menyelamatkan, ketikasampai di Galilea tempat kelahiran-Nya, Dirinya menmukan nas dari kitab Nabi Yesaya yang menunjukkan arti kehadiran Yesus di dunia. Melalui nas itu Dia berharap bahwa orang yang mendengar-Nya dapat melakukansegala perkataan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Yesus hadir untuk menggenapi sabda Allah yang telah disampaikan melalui Nabi-Nya, Yesus menjadi sumber keselamatan bagi umat manusia melalui cinta kasih-Nya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pada akhirnya Dia ditolak hanya karena keegoisan mereka.

Sama seperti yang terjadi pada masa sekarang. Banyak orang yang mengabaikan hal-hal baik di sekitar hanya karena ingin mementingkan diri sendiri saja. Mereka mulai berdebat soal masalah yang sebenarnya hanya untuk menguntungkan mereka sendiri. Mereka mengabaikan cinta kasih.

Yohanes menekankan bahwa dengan mengasihi sesama, sebenarnya kita sudah menunjukkan kasih kepada Allah Baoa. Dengan kasih, setiap orang bisa membuka pintu hati mereka untuk saling menghargai dan berusaha untuk bekerja sama dengan orang lain. Kasih kepada sesama juga menunjukkan bahwa diri kita telah mulai mengembangkan iman akan Yesus Kristus yang menjadi sumber dari segala sumber kasih.

Oleh karena itu, senantiasalah mengasihi sesama danterus tumbuhkan iman kita akan Yesus Kristus dalam segala situasi dan kondisi di kehidupan kita.

“Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yoh. 4:20).

Kesimpulan

Demikian penjelasan renungan harian kristen tentang kasih, saat teduh tentang kasih, aku akan mengangkat piala keselamatan, renungan rohani harian tentang kasih persaudaraan, tuhan, allah, kasih sayang, kristen, ibu, ayah, anak, bapa, kasih mula-mula, orang tua, 1 korintus 13, ilustrasi khotbah kristen tentang kasih yang membangun, tentang kasih persaudaraan, firman tuhan, arti kasih bagi orang kristen.

Baca:


Tinggalkan komentar