Renungan Kristen Tentang Tanggung Jawab Orang Percaya

Yukristen.com – Renungan rohani tentang tanggung jawab. Tuhan sangat mencintai orang yang bertanggung jawab. Tuhan akan memberikan lebih banyak berkat bagi mereka yang berkomitmen dan berhasil menepati janjinya kepada orang lain.

Benar, tanggung jawab merupakan hal yang wajib dimiliki oleh semua orang, terutama laki-laki karena ketika dewasa mereka akan menjadi kepala rumah tangga. Bila seorang laki-laki tak bisa bertanggung jawab, bukan tidak mungkin perceraian akan terjadi.

Padahal, perceraian merupakan hal yang dibenci Tuhan. Hal tersebut telah tertera dalam sejumlah ayat alkitab tentang perceraian. Tidak sampai bercerai, pertikaian rumah tangga pun juga tak disukai oleh-Nya, seperti yang tertulis dalam firman tuhan atau ayat alkitab tentang masalah keluarga.

Tak hanya soal hubungan dengan pasangan saja, rasa tanggung jawab juga harus dimiliki dalam setiap kondisi. Seperti misalnya dengan rekan kerja, sahabat, teman, guru, dosen, atau bahkan orang yang baru dikenal sekalipun.

Nah pada kesempatan yang baik ini kami ingin berbagi kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang tanggung jawab. Yang dapat dibaca pada saat teduh maupun waktu-waktu baik lainnya. Silahkan simak kumpulan renungannya di bawah ini.

Jangan Lari dari Tanggung Jawab

“‘Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu.'” Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: ‘Hidup raja!'” 1 Samuel 10:24.

Dipercaya Tuhan untuk mengerjakan sebuah tugas merupaakn anugerah dan berkat yang tak ternilai karena tak semua orang mendapat kepercayaan yang sama. Dipercaya berarti diberi mandat atau tanggung jawab. Bila orang yang telah dipercaya siap secaar mental mengemban tugas tapi dia lari daritanggung jawab, berarti dia tak siap secara mental mengembannya atau orang itu memandang remeh tugas tersebut.

Sikap inilah yang ditunjukkan oleh SAul, saat segenap umat Israel berkumpul memilih seseorang raja dengan membuang Undi, Samuel justru menyusuh segala suku Israel tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin.

“…menyuruh segala suku Israel tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin. Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish.” (1 Samuel 10:20-21).

Alhasil terpilihlah Saul, namun pada saat nama Saul dipanggil agar berada di tengah mereka, dia tak berada di tempat, melainkan bersembunyi di antara barang-barang.

“Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan. Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: ‘Apa orang itu juga datang ke mari?’ TUHAN menjawab: ‘Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang.'” (1 Samuel 10:21b-22).

Sikap dan tindakan yang ditunjukkan Saul ini merupakan tindakan yang kekanak-kanakan dan bodoh. Sikap lari dari tanggung jawab ini pada akhirnya akan selalu Saul lakukan sepanjang hidup. Saat melakukan kesalahan dia dengan enggan mengakuinya, namun cenderung menyalahkan orang lain atau mengambinghitamkan orang lain.

Bukankah banyak orang percaya memiliki sikap seperti Saul? Mudah sekali kita lari dari panggilan Tuhan dengan beralasan sibuk, merasa tidak siap dan sebagainya. Saat melakukan kesalahan, kita enggan mengakuinya dengan jujur. Lari dari tanggung jawab yang Tuhan percayakan merupakan tanda orang tidak dewasa rohani.

Harus Bertanggung Jawab

“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.  Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:21.

Tuhan memiliki kuasa untuk mengerjakan segala sesuatu, namun ada hal-hal tertentu di mana Dia ingin agar kita menjadi partner-Nya karena kita diciptakan-Nya untuk sebuah misi. Tuhan ingin kita bekerja sama dengan Dia.

Tugas yang Tuhan jalankan semasa di bumi sekarang menjadi tugas dan tanggung jawb kita, sebab kita adalah Tubuh Kristus. Dia telah memilih kita sebagai kawan kerja-Nya dan memilih untuk mengambil bagian dalam memenuhi tujuan serta rencana-Nya seperti yang Pauluskatakan. Meski demikian, Tuhan tak akan pernah memaksa kita. Pilihan tetap ada di tangan kita: mau atau tidak.

Banyak orang Kristen tak produktif karena mereka meremehkan ketaatan kepada Tuhan. Mereka menolak bekerja sama dengan Tuhan karena kemalasan dan ketidaktaatannya. Oleh sebab itu Tuhan akan membiarkan mereka, tak perlu Tuhan memaksakan kehendak kepada manusia.

Banyak orang dengan anugerah Allah melalui iman telah lahir baru, namun justru mereka gagal bekerja sama dengan Roh Kudus dalam hidup kudusnya yang merupakan proses untuk menjadi semakin hari semakin serupa dengan Kriistus.

Mereka akan tetap menjadi orang Kristen yang tak akan berbuah dan kerdil. Orang yang seperti ini biasanya tak akan menyalahkan Tuhan, seperti hamba yang menerima satu talenta.

“Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.  Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah:  Ini, terimalah kepunyaan tuan!” (Matius 25:24-25).

Sudah tentu tuannya sangat marah adn akhirnya menjatuhkan hukuman. Tak seharusnya mereka menyalahkan Tuhan atas gaalnya mereka karena menolak atau meremehkan untuk tidak mau bekerja sama dengan Tuhan. Oleh sebab itu, mereka tak akan pernah mengembangkan akarnya mencapai kedalaman yang dibutuhkan untuk menghasilkan buah.

Kesimpulan

Itu dia beberapa kumpulan renungan rohani kristen tentang tanggung jawab, tanggung jawab atau tanggungjawab, tanggung jawab artinya, pengertian tanggung jawab, macam-macam tanggung jawab, contoh tanggung jawab, manfaat tanggung jawab, pengertian tanggung jawab menurut para ahli, tanggung jawab terhadap diri sendiri, arti tanggung jawab, 5 tanggung jawab manusia menurut iman kristen.

Baca:


Tinggalkan komentar